Tuesday, February 28, 2006

Tinta "Ajaib" dan Sebatang Pensil

Ketika saya menulis "The Mildura Accident" minggu lalu, saya hanya ingin membagikan apa yang muncul dalam hati saya. Satu hari setelah tulisan itu saya post-kan, Rino (teman yang dulu kuliah di Newcastle) membacanya. "Kebetulan" salah seorang anggota keluarganya baru saja meninggal dunia.

Tulisan yang sederhana itu tiba-tiba saja memiliki arti yang lebih dalam bagi salah seorang pembacanya; tanpa saya tahu sebelumnya, tanpa pernah saya rencanakan.

Apa yang terjadi kalau saya tidak pernah berani untuk menuliskannya dan mengirimkannya?

Read more »

Monday, February 27, 2006

Name Dropping

Dalam sebuah kebaktian hari Minggu, ada beberapa tamu dari Jakarta berkunjung ke salah satu gereja di luar negeri. Seperti biasa, anggota jemaat pun berkenalan dengan mereka, atau lebih tepatnya: dikenalkan dengan mereka.

Kebetulan, ada salah seorang anggota jemaat di gereja itu yang memiliki hubungan famili dengan salah satu tokoh Nasional (walau sudah mantan) di Indonesia. Nah, seperti lazimnya kebiasaan orang Indonesia, ketika anggota jemaat ini diperkenalkan, tidak lupa (dengan berbisik-bisik, tentunya) sang pembawa tamu berkata: "Mas ini adalah keponakan dari...".

Read more »

Friday, February 24, 2006

The Mildura Accident

Minggu ke-3 Februari 2006, media massa Australia dipenuhi dengan berita pemakaman 5 remaja yang menjadi korban tabrak lari di Mildura. Tanggal 18 Februari 2006 jam 9.50 malam, serombongan remaja pergi menghadiri sebuah pesta ulang tahun. Sebuah mobil berkecepatan tinggi menabrak mereka, akibatnya 5 remaja meninggal dan 8 lainnya luka-luka.
Read more »

Sang Akuntan dan Tim Pencari Fakta

Suatu hari, setelah sepanjang hari berkhotbah, Tuhan Yesus melihat bahwa hari mulai sore dan Ia tahu bahwa ribuan orang yang mendengarkan khotbahnya belum makan sama sekali. Maka, Tuhan Yesus memutuskan untuk memberi mereka makan.

"Di mana kita bisa membeli roti untuk mereka?" tanyaNya kepada Filipus.

Rupanya, Filipus ini pandai matematika. Bagai seorang akuntan, ia dengan cepat melakukan kalkulasi di luar kepala dan menjawab, "Wah... uang 8 bulan gaji pun tidak akan cukup untuk memberi mereka satu gigit roti!"

Read more »

Andalan yang Dihancurkan Tuhan

Pada salah satu khotbah dalam ibadah Minggu, Pendeta kami mengatakan bahwa salah satu alasan mengapa kita diijinkan mengalami pergumulan adalah: Tuhan ingin menghancurkan andalan kita, sehingga kita hanya bergantung kepadaNya saja.

Memikirkan kembali khotbah tersebut, saya jadi teringat kepada perjalanan hidup Yusuf--anak kesayangan Yakub. Saya melihat, Tuhan melakukan hal yang sama kepadanya: mengijinkan penderitaan dan pergumulan datang supaya Yusuf bergantung mutlak kepada Tuhan saja, dan tidak mengandalkan apapun juga.

Apa saja yang selama ini menjadi andalan Yusuf?

Read more »